Tak hanya sekali ini saja, seseorang mengaku sebagai nabi. Sosok utusan Tuhan Yang Maha Esa dan dinilai sakral, kini mudah diakukan oleh siapa pun. Tak terkecuali, orang yang mengaku bisa menggandakan uang dengan cara bimsalabim.
Fenomena terakhir sudah memakan banyak korban, misalnya kasus Wowon dan Slamet yang selalu menjadikan korbannya sebagai peregang nyawa.
Segampang itu, seseorang mengaku-aku sebagai pengganda uang dan juga sebagai nabi. Kedua ‘profesi’ ini hampir tak ada bedanya: keblinger.
Baca Juga: Opini Nurul Lathifah : Plankton, Kecil Namun Penuh Manfaat
Yang satu keblinger ingin menguasai harta dengan cara sadis – menghilangkan nyawa korban, sedangkan satunya keblinger gegara ingin diakui sebagai nabi yang bisa menyatukan umat. Umat sedunia mau disatuin, mana bisa? Menurut nabi bedhil ini bisa.
Saya menyebutnya ‘nabi bedhil’ lantaran ia baru saja menyerang kantor MUI Jakarta dengan senjata.
Menurut Kapolda Metro Jaya, bukan senjata api tapi air shoft gun. Tapi hal ini masih perlu diteliti lagi. Bedhil adalah kosa kata bahasa Jawa untuk menunjukkan alat berupa senjata, baik larang panjang maupun pendek.
Baca Juga: Opini Hascaryo Pramudibyanto : Merangkul Lawan versi Gibran
Frasa ‘nabi bedhil’ sengaja saya sematkan pada pelaku ini, yang tidak seimbang dengan perjuangan nabi asli zaman dulu, yang menggunakan pedang atau batu untuk melakukan jihad. Ini nabi modern, yang dibawa adalah bedhil.
Ketika suasana agak tenang, saya memikirkan hal iseng, menduga kira-kira hal apa yang menyelinap di pikiran nabi palsu ini.
Mungkinkan ia sedang membayangkan nilai perjuangan seorang manusia, supaya dianggap setara perjuangannya ketika zaman nabi. Atau, ia sedang galau – kacau tak karuan – hingga suntuk menjalani hidup yang penuh dengan kepalsuan dan hal-hal dzalim.
Baca Juga: Cerbung Karya Ana Rahmawati Ningsih, “Tumbal Pabrik Gula-Part 5”
Memang, inilah saatnya untuk berpikir kritis memikirkan segala sesuatu tentang keindahan, seperti anjuran seorang filsuf Baumgarten.
Filsuf Jerman yang hidup di abad 17 dengan nama lengkap Alexander Gotlieb Baumgarten ini, sudah memikirkan hal-hal yang bersifat estetika dalam kehidupan manusia.
Artikel Terkait
Info Lowongan Kerja Terbaru PT Karya Putra Surya Gemilang (KPSG) Mei 2023, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya
Info Lowongan Kerja Terbaru PT Cahaya Tirta Rasa (Tong Tji) Mei 2023, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya
Info Lowongan Kerja Terbaru Julong Group Indonesia Mei 2023, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya
Info Lowongan Kerja Terbaru PT Beta Pharmacon (Dexa Group) Mei 2023, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya
Townhall Muda Hadir di Temanggung: Atasi Permasalahan Ketahanan Pangan
Cerbung Karya Ana Rahmawati Ningsih, “Tumbal Pabrik Gula-Part 3”
Jadwal Bioskop Aneka Jaya Kendal Jumat, 26 Mei 2023, Cek Disini
Jadwal Bioskop Aneka Jaya Kendal Sabtu, 27 Mei 2023, Cek Disini
Cerbung Karya Ana Rahmawati Ningsih, “Tumbal Pabrik Gula-Part 4”
Pentigraf Karya Ana Rahmawati Ningsih, "Aku Bukan Siti Nurbaya"