Jalan Desa Pening Kangkung Becek dan Berlumpur, Warga: Hanya Bisa Mengeluh dan Pasrah

LiputanKendalTerkini.com - Warga Pening kangkung terpaksa harus berjibaku dengan jalanan berlumpur, saat musim hujan tiba. Selain berlumpur, jalan yang mereka lewati pun kondisinya rusak parah.

Tahun 2020 lalu, sempat ada program TMMD (TNI Manunggal membangun Desa) yang dipelopori oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Program tersebut telah memperbaiki jalan dukuh Pening, RT 05/05, Desa Sendang Kulon, Kecamatan kangkung, Kabupaten Kendal. Sepanjang 1.600 meter dari tolal panjang jalan yang kurang lebih 6.000 meter. 

Baca Juga: Saatnya Gojek Punya Rumah! Ayo Ambil KPR di Perumahan Nindya Asri 10 yang Berkualitas dan Terpercaya

Selanjutnya, tahun 2022 akhir ada penambahan pengecoran oleh pihak pemerintah, sepanjang 50 meter. 

Namun, sisa jalan yang belum diperbaiki masih sangat panjang, sehingga warga masih mengeluh karena jalan tersebut satu-satunya akses utama penghubung desa.

Saat dimintai keterangan, Sarmani, selaku ketua RT Desa Pening juga mengeluhkan akibat jalan yang masih berlumpur dan rusak, namun hanya bisa pasrah.  

"Ya, mau gimana lagi, cuma itu jalan utama desa kami. Mau ngeluh juga gak bakal langsung diperbaiki jalannya, cuma bisa pasrah aja," tutur Sarmani. 

Baca Juga: Maling Helm Kembali Berkeliaran di Stadion Jatidiri Saat PSIS Semarang Berlaga

"Warga juga saya himbau agar selalu hati-hati saat melintas, kondisi jalan yang berlumpur rawan terpleset," tambahnya.

Putri, salah satu siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 9 tersebut juga turut mengeluhkan kondisi jalan yang berlumpur. 

"Kalo musim hujan gini, harus berangkat lebih awal, karena akses jalan yang masih berlumpur jadi susah dilewati," terangnya.

Putri juga berharap agar pemerintah lebih memperhatikan jalan desa yang terpencil, sehingga warga tidak kesusahan untuk melintas. 

Baca Juga: Laksanakan! Begini Amalan dan Doa di Malam Nifsyu Syaban Menurut Kitab Kanzun Najaah Was Suruur

"Saya berharap agar pemerintah lebih  memperhatikan jalan desa yang terpencil seperti desa kami, agar kami tidak kesulitan dan tidak takut terlambat sekolah lagi," harapnya.***