Pemalang, Liputankendalterkini.com - Wajib Belajar (wajar)12 Tahun adalah sebagai salah satu prioritas pembangunan pendidikan yang mencakup seluruh Warga Negara Indonesia, khususnya berusia 6 sampai 21 Tahun agar dapat mengeyam dan menuntaskan pendidikan dari jenjang dasar sampai jenjang menengah dan jenjang atas.
Mengingat besarnya populasi anak sekolah di Indonesia masih terdapat tantangan yang perlu mendapat perhatian khusus dalam upaya mencapai target wajar 12 Tahun.
Salah satu langkahnya, pemerintah Indonesia telah menyusun strategi nasional penanganan anak tidak sekolah (Strana ATS) yang bertujuan untuk memastikan adanya penguatan perbaikan perluasan serta koordinasi yang lebih baik dan efektif dari program inisiatif pemerintah maupun masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pendidikan dan pelatihan anak-anak di Indonesia.
Baca Juga: Musrenbangwil, Plt Bupati Pemalang Ajukan 3 Usulan Pembangunan
Di Kabupaten Pemalang untuk mengurangi anak tidak Sekolah (ATS) mempunyai program Gerakan Kembali ke Sekolah (Njoh Sekolah Maning).
Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat, S.T., menyebutkan, berdasarkan hasil laporan yang di terimanya, telah di survey ada lebih kurang 2.870 anak tidak sekolah di 30 desa di Kabupaten Pemalang.
"Itu 30 desa,sedangkan di Pemalang ada 233 desa, kira-kira berapa anak tidak sekolah lagi di kabupaten Pemalang?," Ucap Mansur saat Launching Gerakan Bersama Pengentasan ATS, di pendopo kabupaten, Kamis (16/3/23).
"Hasil survey 30 desa itu rata-rata malas sekolah, yang kedua faktor biaya," tambahnya.
Baca Juga: Perlunya Bekerjasama Guna Menuju Pemalang Zero Stunting

Lebih lanjut Mansur mengatakan, jika permasalahan ATS tidak segera ditangani, tidak menutup kemungkinan jumlahnya terus bertambah, oleh sebab itu, ia menghimbau semua pihak untuk mendorong anak-anak agar sekolah lagi.
"ATS ini tidak hanya Njoh Sekolah Maning tetapi bagaimana bagian hulunya kita perbaiki, bagian hulunya kita intervensi sehingga mereka semangat untuk sekolah. Yang malas-malas kita semangati,"katanya.
"Ini tugas kita bersama para pendidik, para guru, para kepala sekolah, kader-kader PKK, para kepala desa beserta jajarannya kita pelototi di wilayah kita. Anak-anak yang tidak sekolah ayo kita semangati mereka," imbuhnya.
Baca Juga: Perumda Tirta Mulia Pemalang Bersama Pemkab Pemalang Raih Penghargaan HPN Jateng Award 2023
Dalam acara Launching Gerakan Bersama Pengentasan ATS, Mansur berpesan kepada seluruh yang hadir mengikuti kegiatan dan masyarakat semua untuk bersama menyelesaikan permasalahan ini.
"Sampai kiamat pun akan seperti ini terus ngga akan berubah, kalau ngga kita yang akan merubah pendidikan di kabupaten Pemalang,"pesannya.
Mansur juga menyebutkan, guna menunjang sarana dan prasarana sekolah, pemerintah pusat mengelontorkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp.80 Milyar untuk perbaikan ataupun rehab sekolah.
Artikel Terkait
Peringati Hari Down Syndrome Sedunia, Pemalang Perlu Tambahan Sekolah Luar Biasa
POTADS Pemalang Gandeng RSUD Ashari Peringati Hari Down Syndrome Sedunia
Beri Waktu 2 Hari Pengajuan TPS Lokasi Khusus Usai Rakor, KPU Pemalang : Baru Terima Dua
Ketua DPC PPP Pemalang Diduga Terima Sumbangan Dana Rp 963 Juta Dari Bupati Non Aktif Mukti Agung Wibowo
Terima Uang Ke Rekening Pribadi Untuk Keperluan Partai, Ketua DPC PPP Pemalang Tak Lapor KPK
Kepala Desa Sidorejo Kecamatan Comal di Audit, Inspektorat Pemalang : Belum Bisa Menyampaikan Hasilnya
HUT ORARI Lokal Kabupaten Pemalang Ke 36, Tetap Eksis dan Bersinergi Dengan Pemerintah
Perumda Tirta Mulia Pemalang Bersama Pemkab Pemalang Raih Penghargaan HPN Jateng Award 2023
Perlunya Bekerjasama Guna Menuju Pemalang Zero Stunting
Musrenbangwil, Plt Bupati Pemalang Ajukan 3 Usulan Pembangunan